خيارات التسجيل

Hadis sebagai sumber hukum dan ajaran Islam setelah al-Qur’an senantiasa diamalkan oleh umat Islam baik pada masa Nabi Saw, Shahabat, Tabi’in, hingga umat Islam saat ini. Kandungan hadis sendiri sangat beragam, baik terkait persoalan keagamaan hingga persoalan kehidupan yang ditujukan baik untuk individu, social-masyarakat, maupun interaksi dengan alam. Namun, perbedaan latar sosio-historis  kemudian memantik perbedaan dalam penerimaan suatu hadis. Hadis yang muncul dalam konteks Arab sentris menemukan wajah baru ketika diterima oleh Muslim Indonesia. Dalam mengamalkannya , ada yang memahaminya secara tekstual, maupun kontekstual. Selain itu, persinggungan antara tradisi nenek moyang, agama, dan modernitas turut mempengaruhi cara penerimaan Muslim Indonesia terhadap Hadis Nabi. Dari sini, muncullah keragaman praktik keberagamaan Muslim Indonesia. Keragaman praktik keberagamaan masyarakat Muslim Indonesia inilah yang kemudian menarik untuk dikaji melalui kacamata Living Hadis. Living Hadis dalam hal ini memfokuskan kajiannya pada fenomena praktik, tradisi, ritual yang dijumpai di masyarakat yang mempunyai landasan dari Hadis Nabi Saw.  Oleh karena kajiannya yang masuk dalam ranah social-keagamaan, maka dibutuhkan pendekatan-pendekatan ilmu social maupun antropologi, seperti fenomenologi, etnografi, sejarah social, dan sosiologi pengetahuan. Dengan begitu, melalui kaca mata Living Hadis mahasiswa/I diharapkan mampu melihat lebih dalam dan jeli dalam mensikapi perubahan, dan dinamika masyarakat.


التسجيل الذاتي (طالب)